UTS (Ujian Tengah Semester)

Beberapa hari setelah enjalani UTS rasanya seperti sebuah tragedi.Apa yang kukwatirkan dan tidak kuharapkan terjadi akhirnya terjadi .Ketidak teraturan  belajar menimbulkan Prahara besar.belajar sampai larut malam bahkan sampai pagi ketika harinya akan tiba,tidak membuat  semakin bisa menjawab UTS tapi membuat UTS terganggu.pada hari kedua UTS (selasa) temanku Ryan gagal mengikuti UTS karena sakit, Kami berusaha memberi bantuan,membawanya keklinik agar bisa melanjutkan UTS namun, keadaan tidak boleh dipaksakan,semakin hari kondisinya semakin lemas,keesokan harinya dia Dijemput keluarganya dari Bogor dan harus dirawat diRumah Sakit selama beberapa hari.

Tinggallah aku dan Stephanus berjuang dirumah melanjutkan Ujian,kami tidak mengubah pola belajar kami masih terus memaksa.Namun pada hari ketiga Stephanus akhirnya gugur juga dengan cobaan yang terlalu berat ini.mulai hari itu (Rabu) dia juga gagal melanjutkan UTS kehari kemudian,karena mengalami hal yang sma dengan Ryan namun kondisinya tidak separah Ryan,mereka harus mengikuti Ujian susulan.tinggallah aku sendirian Berjuang melanjutkan perjuangan ketahap selanjutnya.Dengan rasa kwatir aku mulai mengontrol waktu, konsumsi makanan dan minuman,Mandi teratur dan tidak keluar malam.(Semoga aku tetap Sehat dan Memenangkan Tantangan ini, AMIN)

ternyata hal yang sama tidak saja terjadi dirumah,dikampus aku juga banyak menemukan orang orang yang bernasib sama namun mereka masih tetap ikut Ujian walaupun harus dengan Jacket yang tebel dan ingus cairnya.Bahkan Masalah penyakit menjadi perbincangan hangat bersama teman teman di Twitter karena banyak yang lagi sakit.maka dapat disimpulkan bahwa UTS kali ini dapat disingkat menjadi Ujian Tidak Sehat,dan akupun boleh menyambungnya dengan UTS Untuk Tidak Saya

Punya kesempatan Berfoto dengan Obat-obatan Stephanus :)

Akhirnya beberapa hari kemudian aku melanjutkan Ujian dengan baik dan selamat sampai akhir,aku rela mengorbankan diriku untuk kembali menjadi kelelawar walaupun aku sudah pernah berjanji untuk tidak lagi jadi kelelawar itu.Sebenarnya sangat sulit,pusing,ngantuk dan sebagainya tapi itu adalah Perjuangan satu satunya yang bisa kulakukan.kadang aku mengumpul lembaran jawaban saat orang orang sudah mengumpul duluan,pernah juga aku menjadi orang yang paling terakhir mengumpulkannya,bahkan saat turun kelantai bawah tidak ada lagi antrian orang orang didepan Lift,selain seorang cewe berkaca mata didalam Lift dengan muka asem,pertanda Ujiannya Suram.Tapi

aku masih bersyukur samapi akhir UTS ini aku bisa mengikuti ujian dengan kondisi yang Fit.UTS berakhir tanpa ada masalah,tinggal menunggu nilai ditempel diMading Kampus,mudah-mudahan hasilnya baik.

Suasana Ruang Ujian mulai lengang,(Foto dari kaca)